Keunggulan SMP Diponegoro
Keunggulan
Keunggulan SMP Diponegoro Depok
Berikut ini adalah 9 Alasan kenapa kamu harus memilih SMP Diponegoro Depok
SMP Diponegoro Depok adalah sekolah yang di bina oleh yayasan Ponpes Pangeran Diponegoro dan berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU sehingga sekolah ini berbasis ajaran agama Islam. Selain program nasional SMP Diponegoro Depok juga menyelenggarakan beberapa mata pelajaran khas pesantren, yaitu bahasa arab, fiqih, akhlaq, dan keNUan yang masing-masing satu jam pelajaran per minggu. Mata pelajaran fiqih menggunakan kitab Safinatunnajah, mata pelajaran akhlaq menggunakan kitab Akhlaqul Banin. Mata pelajaran keNUan menggunakan buku khusus yang diterbitkan oleh LP Ma’arif. Pembelajaran bahasa Arab mengacu pada metode Al Fitroh.
Selain menyelenggarakan pembelajaran intrakurikuler, SMP Diponegoro Depok juga menyelenggarakan berbagai kegiatan kokurikuler secara rutin seperti BTQ (Baca Tulis Al Qur’an), Sholat dhuha dan dhuhur berjama’ah, pelajaran tahfidz, manasik haji, pengajian ahad pagi, mujahadah Senin Legi, dan lain-lain. Dalam kelulusan juga menetapkan kemampuan membaca Al Qur’an dan hafalan bacaan sholat sebagai salah satu syarat kelulusan.
Tujuan penyelenggaraan sekolah berbasis pesantren ini adalah tercetaknya lulusan yang beriman, bertaqwa dan berakhklaqul karimah. Diharapkan lulusan SMP Diponegoro Depok mampu mengamalkan keilmuannya sehingga kelak menjadi warga yang berguna bagi masyarakat sekitarnya.
Siswa diharapkan memiliki ketrampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, komunikatif, kritis melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan sekolah. Pada kondisi nyata, sekolah memiliki wujud nyata untuk mengukur ketrampilan misalnya prestasi atau tingkat capaian nilai ketrampilan. Selain itu, sekolah memiliki banyak karya ketrampilan hasil kreativitas siswa. Dimensi kompetensi ketrampilan juga diterapkan dalam proses pembelajaran dan dinilai pada tiap akhir Kompetensi Dasar (KD). Banyaknya ekstrakurikuler juga menambah kompetensi siswa dalam hal ketrampilan.
1. Program Al Qur'an
Al-Qur’an merupakan pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Qur’an juga sumber berbagai ilmu pengetahuan. Dengan demikian, mempelajari Al-Qur’an sangat penting bagi umat islam. Dewasa ini, banyak pelajar yang kurang memperhatikan pentingnya Al-Qur’an. Masih ada lulusan SD/MI yang belum mampu membaca Al-Qur’an.
SMP Diponegoro Depok sebagai tempat sekolah dan mengaji, mengadakan program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari secara berkelompok. Setiap 10 siswa diampu oleh 1 orang guru yang kompeten membaca Al-Qur’an. Melalui program ini siswa diharapkan mampu membaca dan memahami Al-Qur’an dengan benar.


2. Program Tahfidz
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril. Sebagai kitab suci umat islam, Al-Qur’an memiliki banyak nama diantaranya Al-Huda (petunjuk), Al-Furqon (pembeda), Asy-Syifa (penyembuh), dan masih banyak lagi. Mengingat pentingnya Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia, maka kita wajib mempelajari dan mengamalkannya.
SMP Diponegoro Depok memiliki program kelas Tahfidz. Program ini diperuntukkan bagi siswa baik yang mondok maupun tidak mondok. Kegiatan pembelajaran kelas Tahfidz berisi materi pelajaran seperti kelas reguler dan ditambah program menghafal AL-Qur’an. Guru pengampu program tahfidz sudah hafal Al-Qur’an 30 juz. Para guru Tahfidz berpendidikan dari dalam negeri maupun luar negeri.
3. Program Kitab
SMP Diponegoro Depok merupakan sekolah berbasis pesantren. Sarana pembelajaran khas pesantren yaitu kitab kuning. Dengan demikian, guna memadukan program kegiatan pesantren dengan sekolah, SMP Diponegoro Depok juga menggunakan kitab pada kegiatan pembelajaran formal. Proses pembelajaran yang menggunakan kitab yaitu mata pelajaran Fiqih dan Akhlak.
Bagi siswa SMP Diponegoro Depok yang tinggal di asrama, pembelajaran menggunakan kitab dilanjutkan pada sore maupun malam hari saat kegiatan Diniyah. Kitab-kitab yang digunakan dalam kegiatan Diniyah di antaranya: Al-Muntaqobat, Aqidatul Awam, Syifaul jinan, jurumiyah, safinatunnajah, bulughul maram, jawahirul kalamiyah dan masih banyak lagi.


4. Program Bahasa
Bahasa inggris merupakan bahasa internasional. Siswa perlu dibekali dengan ketrampilan Bahasa Inggris agar siap menghadapi era globalisasi. Siswa akan lebih mudah menguasai teknologi, dapat berkomunikasi lintas negara, serta digunakan untuk persiapan melanjutkan studi.
Program Bahasa di SMP Diponegoro Depok terbagi dalam 2 program. Program pertama bagi siswa yang memilih kelas bahasa, kegiatan pembiasaan bahasa Inggris dilaksanakan setiap hari. Program kedua merupakan program yang boleh dipilih oleh semua siswa untuk masuk dalam kegiatan English Fun Club (EFC) yang dilaksanakan setiap akhir pekan pada kegiatan ekstrakurikuler.
5. Program Sains
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat dan juga untuk memenuhi minat masyarakat, SMP Diponegoro Depok mempunyai program khusus yaitu kelas sains. Kelas sains merupakan kelas yang disediakan untuk siswa yang menyukai sains sejak dini.
Tujuan dari kelas sains ini adalah, memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai ilmu sains. Untuk meraih tujuan tersebut pembelajaran sains diberikan kepada siswa dengan cara yang menarik dan menyenangkan.


6. Pembiasaan akhlak mulia
Dalam upaya meningkatkan budaya akhlak mulia sekolah siap membiasakan para siswa untuk berjabat-tangan ketika memasuki gerbang sekolah, dan saat mengakhiri pelajaran. Selain itu siswa dibiasakan melaksanakan sholat dhuha, dhuhur secara berjamaah setiap hari. Untuk memperdalam Alquran diadakan hafalan surat-surat pendek sebelum pelajaran jam pertama di mulai setiap hari.
Kegiatan baca Al-Qur’an, pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan dan santun juga di fasilitasi oleh sekolah. Program ini berada pada program kerja wakil kepala urusan kesiswaan. Selain itu, pembiasaan karakter yang baik juga diterapkan saat pembelajaran di kelas. Guru membuat rencana pembelajaran dengan memasukkan unsur-unsur karakter yang di programkan oleh Kementrian Pendidikan serta menerapkan dalam pembelajaran di kelas.
7. Pengembangan Diri
Sedangkan kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan setiap hari sabtu. Kegiatan ini merupakan pilihan wajib bagi semua siswa. Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan dalam rangka memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik dengan mempertimbangkan potensi dan sumber daya yang tersedia disekolah. Kegiatan pengembangan diri diantaranya Fotografi, Kaligrafi, Membatik, Menjahit, Tata Boga, Seni musik, Badminton, Futsal, Taekwondo, dan Karya Ilmiah Remaja (KIR)
Kegiatan pengembangan diri juga dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik


8. Ekstrakurikuler
Pembelajaran ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran yang terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan yang dilaksanakan secara daring/online. Pramuka dan BTQ adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.
Pada ekstrakurikuler pilihan, setiap peserta didik diberi kesempatan untuk memilih jenis ekstrakurikuler yang ada sesuai minat dan bakat. Segala aktivitas peserta didik yang berkenaan dengan kegiatan ini di bawah pembinaan dan pengawasan guru yang telah diberi tugas oleh Kepala Sekolah. Program ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada tahun pelajaran 2021/2022 antara lain Pramuka (wajib untuk kelas VII, VIII, IX), Tutorial Baca Tulis Al-Qur’an / BTQ (wajib untuk kelas VII, VIII, IX), English Conversation Club/ECC (pilihan), Desain Grafis (pilihan), Jurnalistik (pilihan) dan PMR (pilihan).
9. Literasi
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Tujuan umum dari GLS adalah menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem sekolah yang diwujudkan dalam GLS agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Sedangkan tujuan khususnya diantaranya adalah :
- Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah
- Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat
- Menjadikan sekolah agar menjadi taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan
- Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
